Sabtu, 13 Desember 2014

ini adalah malam minggu...

yap ini adalah malam minggu, diluar hujan dan sekarang saya berada di ruang komputer.  biasalah buka FB, twitter . Maap saya tidak kenal instragram, line dan teman temannnya,  hape saja nggak punya gimana mau buka instagram, line, WA ahh itu cuma terjadi ketika liburan saja :D Tapi ada kegiatan lain sih selain buka social media. Beberapa hari ini setiap kali buka internet saya selalu tergoda dengan barang - barang yang dijual on line. cuma liat - liat doang, beli juga nggak, takut nggak dikirim. 
Yang berbeda malam ini adalah apa yang saya dengarkan. Malam ini tiba - tiba nuansa advent (masa persiapan natal) terasa dalam hati dengan lagu - lagu nuansa natal yang saya dengar. Ini adalah ke tiga kalinya saya merasakan natal di masa formatio. 
Dulu sebelum saya memilih di sini, masa seperti ini sudah mulai menyusun jadwal job nyanyi maupun MC. Kalau sekarang adalah mencari - cari acara mau ngapain liburan Natal. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya ikut bertugas di Gereja - Gereja katolik (kami menyebutnya asistensi di Paroki), seperti yang diakukan teman - teman yang lain. Tapi tetap saja saya tidak mengambil tugas itu. Bukan karena malas sebenarnya (itu alasan yang selalu saya katakan), tapi hati saya mengatakan "belum saatnya". 
Lalu kapan? 
Segera  !!!! hehehhe...

Kamis, 11 Desember 2014

ada ego, ada tanggung jawab tapi masih ada akal...

yaappp masih tentang memenangkan ego atau tanggung jawab...
kemarin sore akhirnya saya menemui Rama Rektor. Beliau yang biasanya "sangar" entah kenapa kemarin terlihat "sangat menyenangkan". Beliau mendengarkan setiap kalimat saya tanpa emosi berlebih dan ketika saya mengatakan

 " mo boleh tidak, saya memenangkan ego saya. Saya besok pagi tidak mau ikut ujian, saya mau mengulang kuliah ini tahun depan.."
Saat itu saya sudah siap untuk mendengar kotbah panjang lebar dan siap untuk "gontok2an". Tapi apa yang disampaikan rama justru sebaliknya.Rama Rektor mengijinkan saya untuk tidak ikut ujian, menghormati keputusan saya termasuk menerima konsekuensi dari komunitas ataupun staf. Kalau istilahnya beliau, "kamu sudah siap dengan segala penilaian tentang kamu yang akan kamu terima". beliau tidak akan membenarkan saya ataupun menyalahkan saya kalau masalah ini di bawa dalam rapat staf, tapi akan mengatakan apa adanya yang sudah saya katakan.
Namun romo kemudian memunculkan satu kata yaitu akal.

"Akalmu saat ini berbenturan dengan emosi yang lebih ingin kamu menangkan itu". "Kamu bisa merenungkan lagi, apa yang kamu dapat kalau memenangkan ego atau rasamu, dengan apa yang akan kamu dapat kalau kamu memenangkan akalmu".

Saat itu, saya mulai goyah tapi tetap pada pendirian  untuk tidak ikut ujian, memenangkan ego dan rasa. Obrolan berlanjut, sampai ketika saya pamit , Rama Rektor kembali bicara;

"Kalau tanganmu terkena pisau, teman angkatamu tidak bingung po?tidak ikut merasa sakit po? terus kalau kamu besok tidak ikut ujian mereka tidak merasa sakit po?"

Kalimat Rama itu, membuat badan saya tiba - tiba lemas (ok saya mulai menahan air mata ketika menuliskan bagian ini..). Saya lupa bahwa ada "keponakan-keponakan" di angkatan yang sekuat tenaga menjaga saya. Saya tidak peduli apakah mereka akan ikut tersakiti atau tidak kalau saya tidak ikut ujian, tapi saya merasa saya masih memiliki mereka untuk mengatakan setiap ketidaknyamanan saya. 
Setelah itu saya minta waktu satu malam untuk memikirkan keputusan saya. Beliau berkata " Aku dari pagi pergi, mimpin misa pagi terus ke muntilan sampai siang. Kalau kamu berubah pikiran, letakkan surat untuk aku tandatangani di depan pintu. Aku akan menyempatkan diri pulang sebentar."
Dan akhirnya, saya baru saja selesai ujian, lumayan lancar walaupun baru belajar tadi pagi setelah mengambil lagi surat yang saya letakkan di depan kamar Rama Rektor. Hari ini saya kembali mengalahkan ego saya untuk sebuah permenungan bahwa saya tidak sendiri..

ok Now, I'm cry......

Rabu, 10 Desember 2014

bolehkah saya memilih ego?

Beneran..
Emosi tadi malem masih kebawa sampai pagi ini. Gara-garanya adalah paper untuk ujian yang terlambat dikumpulkan oleh teman satu kelompok. Yang bikin gondok setengah hidup adalah saya harus ikut bertanggung jawab atas ketedorannya. Paper itu sudah selesai satu minggu yang lalu. File di laptop dia, sudah diingatkan untuk mengumpulkan pada waktunya tapi tidak dikumpulkan tanpa alasan apapun!
Dosen memperbolehkan kami ikut ujian asalkan masing2 anggota kelompok mendapatkan tanda tangan atau semacam surat rekomendasi dari rama rektor (rama pemimpin asrama). Saya mungkin tidak bijak ketika mengatakan "kok saya harus ikut bertanggung jawab atas kesalahannya?!" tapi itu harus saya katakan. Saya benar - benar ingin memenangkan ego saya tapi saya harus berbenturan dengan "tanggung jawab" atas perutusan saya untuk kuliah. 
Kalau penderitaan orang lain sudah kewajiban setiap manusia untuk ikut menanggungnya sebagai bentuk belarasa, tapi kesalahan? Opo yo harus ikut menanggungnya? Apa ya saya harus merefleksikan ini seperti Yesus yang ikut menanggung dosa manusia? ckckckckkck berlebihan sekali saya.. 
Sebenarnya bukan hal yang sulit untuk bertemu rama rektor dan meminta tanda tangan. Paling cuma siap - siap saja kuping panas, tapi ini soal haruskah saya menekan rasa saya? Saya seperti harus mengakui sebuah kesalahan yang tidak saya lakukan. OKlah saya frater yang harus belajar untuk bijaksana, tapi bukankah bijaksana itu harus tumbuh dari hati, tidak ada tekanan dan tulus... Saat inipun saya jadi mikir, bijak atau tidak, saya nulis ini di blog.. ahhh terserahlah mau dianggap bijak atau tidak...
entah akhirnya apa yang akan saya menangkan. Saya masih punya waktu seharian ini. kalau saya menagkan ego berarti saya tidak ikut ujian, kalau saya menangkan tanggung jawab berarti saya harus menekan perasaan (aiiihh kutu kupret dengan rasa!). Tapi apapun yang nanti akan saya pilih , saya tetap akan berada di tempat yang tidak nyaman...
sekarang jadi tahu kan, kalau frater itu masih semacam manusia biasa ? :D

Senin, 20 Oktober 2014

Siapa Stevi ? (mengingat siaran)

Ini terjadi ketika dulu saya siaran... :)

            Suatu ketika, saya diberi program baru oleh radio. Sebenarnya hanya sebuah acara request lagu – lagu Indonesia yang baru tapi karena durasinya selama 3 jam, ada beberapa konten yang dimasukkan di dalamnya. Salah satunya curhat melalui sms yang saya beri nama kamar 109. Nomor 109 ini sesuai dengan frekuensi radio tempat saya siaran. Sebagai program baru, acara ini mendapat respon yang sangat baik, terbukti dengan sms yang mencapai jumlah ratusan.
            Acara ini juga mempunyai banyak pendengar tetap yang selalu sms setiap saya siaran. Salah satu pendengar tetap ini bernama stevi. Suatu ketika dia bercerita mempunyai penyakit yang berat yaitu jantung.. Dalam smsnya dia mengaku sebagai pelajar sebuah SMK di jogja tapi berasal dari Bandung. Saya bukan tipikal penyiar yang langsung menanggapi pendengar diluar siaran. Karena dari pengalaman, kadang ketika terlalu dekat dengan pendengar justru merepotkan (maap). Pernah suatu ketika Stevi sms, mendengarkan saya dari rumah sakit karena jantungnya kambuh. Inipun juga hanya saya tanggapi dengan menyapanya ketika siaran. Hingga pada suatu malam salah satu pendengar yang mengaku temannya mengatakan via sms kalau Stevi ingin bertemu dengan saya. Teman yang lain lagi mengatakan waktu hidup Stevi tidak lama lagi dan satu – satunya orang yang ingin dia temui adalah saya. Saya sempat bingung saat itu, kemudian saya mencoba menelpon nomor sms itu tetapi tidak diangkat. Bahkan ada satu orang yang mengaku sebagai kakaknya sms meminta saya untuk menemui stevi. Nomor inipun sulit dihubungi. Sampai akhirnya saya putuskan untuk tidak menghiraukan sms-sms ini.
            Saya ingat malam itu hujan mengguyur Jogjakarta deras sekali. Setiap kali hujan seperti ini, saya selalu berusaha untuk lebih bersemangat siaran, dengan memutarkan lagu – lagu terbaik, memilih informasi yang paling menarik dan berbicara sebaik mungkin. Karena menurut saya pada saat hujan orang – orang banyak yang lebih suka berada di kamar dan mendengarkan radio. Seperti biasanya, malam itu saya menerima banyak sms. Tapi ada sebuah kejanggalan karena saya menerima puluhan sms dari nomor yang berbeda, mengucapkan kata-kata kehilangan dan selamat jalan untuk Stevi yang sudah meninggal. Saat itu saya langsung berfikir bahwa stevi yang sakit jantung itulah yang meninggal. Ada rasa bersalah dalam hati saya karena saya tidak pernah mengabaikan pendengar saya ini. Saya tidak berusaha untuk menemuinya ketika sakit.
            Kemudian disela – sela siaran,  saya mencoba menghubungi nomor – nomor yang meng sms itu melalui telepon kantor. Hasilnya, tidak ada yang mengangkat bahkan nomornya mati. Saya kemudian mencoba menelusuri file sms yang pernah masuk, dan menemukan nomor yang mengaku sebagai kakaknya. Saya menghubungi nomor itu tersambung tapi tidak diangkat. Dari sini saya kemudian mulai curiga dengan peristiwa kematian ini. Kenapa tidak ada satupun nomor yang bisa dihubungi, padahal tersambung. Sampai kemudian dari file – file sms,  saya menemukan nomor stevi. Saya pun menghubungi nomor itu dan diangkat, di terima oleh suara laki – laki. Ketika saya mencoba bertanya apakah saya dapat bertemu stevi, lelaki itu menajwab tetapi tidak begitu terdengar karena tertutup suara air hujan dan sambungan terputus. Saya kemudian menelpon lagi, tetapi nomor itu mati.
            Saya pulang siaran dengan perasaan tidak nyaman. Kembali saya merasakan rasa bersalah sekaligus rasa janggal. Hingga akhirnya saya putuskan untuk datang ke sekolah stevi pagi harinya.  Pagi hari sebelum ke sekolah stevi, saya  ke kantor radio dan tanpa sengaja saya bertemu dengan saudara seorang teman kantor yang ternyata sekolah di tempat stevi sekolah. Lalu saya bertanya kepadanya apakah ada teman sekolahnya yang baru saja meninggal karena penyakit jantung. Dan jawabannya adalah “Tidak!!”. Fiiiuuuuhhhhh saat itu saya seperti merasa sedang shooting sinetron dan sutradara berteriak “ Cut, bungkusssss!!”. Kemudian lampu lampu dipadamkan. Ya, saya merasa seperti baru saja menjadi pemeran utama dalam sebuah cerita tanpa saya tahu siapa yang menjadi sutradanya.

Menurut  saya, ada seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengerjai saya entah dengan maksud apa. Yang pasti orang ini niat sekali, karena puluhan nomor yang berhubungan dengan stevi ini berbeda. Sampai saat ini saya juga tidak mendatangai sekolah yang disebutkan sosok stevi ini, untuk mendapatkan kebenarannya. Tidak ada juga orang yang mencari saya sehubungan dengan stevi. Saya tidak tahu apakah cerita stevi ini benar atau rekayasa. Tapi kalau benar, semoga stevi bahagia di sisinya dan memaafkan saya karena saya tidak pernah menghiraukannya. 

-sekedar senggang- 


Minggu, 11 Mei 2014

camar yang gelisah...

Ketika camar pulang tetapi tidak menemukan sarang
Teriakan begitu saja hilang
Lalu camar kembali pada penantian
dan penantian hanya berujung semu

Camar sejenak diam dalam sarang
Tapi kemudian sarang menghilang
Camar kembali dalam kebimbangan 
Lalu ia kembali pada waktu
yang akan membuat segalanya cepat berlalu... 
                                -ketika logika bertemu rasa-

Sejenak senja menatap dan berpaling
lalu waktu berputar pada masa
        saat sang jingga membiarkan rasa
camar bertanya, apakah semua itu nyata?
Tapi tidak ada kata yang tersampaikan
karena semesta tahu,
     Tidak ada jawaban yang perlu dikatakan






Jumat, 09 Mei 2014

silent is golden (?)


Yakin diam itu emas? Menurut saya, terkadang diam itu bukanlah emas sama sekali. Kadang lebih baik untuk mengeluarkan satu kata dari pada diam seribu bahasa. Memang diam menjadi salah satu jalan keluar untuk membuat situasi menjadi (menurut kita) nyaman. Tetapi sejauh masih mampu untuk berkata-kata , paling tidak menjelaskan sesuatu, dapat menjadi pilihan yang paling baik daripada tiba-tiba diam tanpa orang lain tau , "ini diam kenapa?'
Mau diam atau bicara itu adalah pilihan, namun yang hrus disadari bahwa tidak semua pilihan itu pas untuk orang lain. Bayangkan kalau tanpa tau kenapa, tiba-tiba kita didiamkan. Rasanya mau tanya, tapi kok yo rasanya tidak pas, wong haknya setiap orang  untuk diam. 
hehehee jadi bingung kan?! tapi ya sudah. jangan sedih ada satu hal yang kadang saya lakukan yaitu mewujudkan keinginannya. Kebahagiaan lho bisa mewujudkan keinginan orang lain. Maksudnya? Nah kalau orang itu mendiamkan kita kan berarti keinginannya adalah tidak berbicara dengan kita, jadi untuk mewujudkan keinginannya adalah ikutan diam. Nah lho, ini mah tidak menyelesaikan masalah tapi merubah "silent is golden" menjadi "silent is complicated"! :D

Have a nice week end
merindukan setiap teriakan di telinga... 

Minggu, 04 Mei 2014

when God made you..


dari tadi pagi lagu when God Made You , natalie grant ini sudah berkali-kali terdengar di telinga saya. dulu ketika masih nyanyi-nyanyi dipernikahan, lagu ini sering saya nyanyikan duet bersama Achi Pradipta. Menurut saya, lagu ini adalah pilihan yang tepat untuk mereka yang ingin mensyukuri cinta dan seseorang yang sudah dikirimkan Tuhan untuk mendampingi hidupnya.
"When God made You, must have been thingking about me... " kalimat dari refrein lagu ini mengingatkan saya pada sebuah kalimat ketika orang merasa menemukan pasangan yang tepat untuknya "aku sudah menemukan tulang rusukku.. ". disini diandaikan Tuhan mengambil tulang rusuk kita untuk seseorang yang akan mendampingi hidup kita. Kalau memang iya, berarti ada rusuk orang lain juga dong dalam tubuh kita heheheee..
any way, apapun itu, cinta adalah miracle yang kadang kita tidak tahu akan berujung seperti apa. apakah berujung indah seperti lagu ini atau berujung tidak jelas. Namun kalau berujung tidak jelas apakah berarti pilihan kita salah? mungkin! tapi bukankan setiap hal yang salah dapat diperbaiki dan kemudian bersama-sama merealisasikan membentuk cinta yang indah?
aaahh kenapa tiba-tiba saya menulis ini yaa... berasa baru siaran radio :D.
sebentar, jadi kepikiran... kalau misalnya saya memilih untuk selibat apakah berarti tulang rusuk saya tidak diambil yaaa... hehehee.. ya sudahlah, nikmati hidup karena cinta selalu ada dimana-mana.

-untuk teriakan yang masih terngiang-

Selasa, 15 April 2014

pulang...

aku mengajakmu pulang
melihat kembali kisah yang sudah
berpaling pada tautan waktu
membuka masa antara aku dan kamu

kita telah menyusuri jalan bersama
duduk menatap langit dengan jemari yang ada dalam genggaman

aku ingin membuatmu bahagia
namun kebahagian ada dalam pilihanmu
aku mengabaikan setiap bilur yang tertinggal
karena aku berharap kamu mengerti untuk apa bilur ini harus ada

aku selalu menatap wajahmu,
menemukan sorot matamu
walaupun kamu tidak tahu
kamu selalu ada dalam hatiku
walaupun kamu lupa akan aku

aku tidak hanya ingin ada dalam bahagiamu
tapi juga ada dalam sengsaramu

 dan aku ingin bertanya,
apakah sengsaraku menjadi sengsaramu?
lalu dalam sengsaramu

apakah kamu mau memanggulnya bersamaku?




                                                                                             -aku adalah AKU-
                                                                              selamat mempersiapkan tri hari suci
                                                                                ndalem slamet sugengan 12.50 wib

Minggu, 13 April 2014

terdiam..

kembali sunyi..
ketika penantian sudah tidak lagi menanyakan waktu
ketika teriakan tidak lagi terdengar

ada saat untuk berkata
ada saat untuk menanti
dan
ada saat untuk pergi ....



Senin, 07 April 2014

Masalah..

Siapa sih di dunia ini yang tidak mempunyai masalah, mulai dari yang berat misalnya kesulitan mengangkat meja, kulkas atau candi, dan masalah yang ringan seperti gimana caranya mengambil serat daging yang nyasar di gigi. Pas ketemu dengan masalah apalagi masalah berat menurut saya ada dua tipe orang. Yang pertama adalah tipe yang menyimpan permasalahannya, yang kedua membagi permasalahannya itu dengan orang lain. Tipe yang pertama sih, ya terserah deh, kita hanya bisa memperhatikan dari jauh, secara tidak langsung menemani dan membiarkan dia mempunyai keinginan untuk bercerita. Nah tipe yang kedua ini yang kadang menjadi luar biasa. Kenapa? karena saking terbukanya tidak hanya bercerita pada satu, dua, tiga orang tetapi semua orang diseluruh penjuru dunia seperti harus tahu permasalahannya. Pada awalnya permasalahan adalah hal yang berat bagi dirinya tapi berikutnya permasalahan seperti menjadi sebuah kebanggaan untuk diceritakan.
Saya sendiri kadang masuk dalam lingkaran tipe kedua ini (hadeeehhh). Ketika tersadar, permasalahan yang seharusnya "milik pribadi" menjadi "milik kita bersama" (kemudian muncul logo stasiun TV).
Masalah juga tidak segera diselesaikan tetapi justru dininabobokkan oleh masalah itu sendiri. Yang paling menyedihkan adalah ketika sebenarnya sudah tahu bagaimana menyelesaikannya tetapi demi mendapatkan perhatian banyak orang, masalah dibiarkan saja tidak segera diselesaikan. Ini  kalau sudah ketemu jalan keluarnya tetapi ada juga yang justru bingung karena terlalu banyak orang yang diajak bicara, masukan yang diterimapun semakin beragam.
hhmmm yang pasti bersykur kalau saat ini memiliki satu, dua orang yang dapat dipercaya untuk mendengarkan masalah-masalah kita. Sehingga kita tidak menjadi gila karena menyimpan masalah tetapi juga tidak tiba-tiba menjadi artis infotainment yang hobi menjelaskan masalah.

-menunggu jam kuliah selesai-

Jumat, 28 Maret 2014

Idol


"Koe meh melu idol po ?" tanya Rm. Rektor disuatu pagi setelah saya mencuci (penting ya dijelaskan timingnya :D)
 "mboten mo... " Mungkin beliau lupa kalau batas umur saya untuk ikut acara itu sudah habis bertahun-tahun yang lalu hehehe..
  
Keikutsertaan Sr. Christina, di X Factor Italia menjadi pembicaraan beberapa orang di komunitas kami. Jujur saya nahan jangan sampai nangis terharu saat melihat performnya di Youtube (malulah baru banyak orang di ruang computer :)) Jawaban ketika ditanya kenapa mengikuti acara itu membuat saya salut atas "keberanian" si suster untuk menjadi peserta audisi. Kata Rama pembimbing tingkat kira-kira jawabannya gini ,"Saya diberi talenta oleh Tuhan dan sekarang talenta ini saya berikan." Bukan jawaban yang diplomatis tapi jawaban tulus dan rendah hati. Telenta yang Tuhan berikan padanya memang lebih dari cukup. Suaranya bagus dan tidak sekedar menunjukkan jubah yang dipakainya untuk mencari sensasi. 
  Bagi saya modal talenta yang dimiliki Sr. Christina menjadi permenungan bahwa bukan apa yang dipakai yang membuat orang respek tetapi kemampuan dibaliknya yang membuat apa yang "dipakainya" menjadi lebih mempunyai makna.
 Mungkin kalau saya tiba-tiba saja muncul di suatu acara semacam itu hanya akan dianggap sebagai follower atau parahnya ikut-ikutan , cari moment hahaha. Kalaupun saya menanggapi "tawaran" Rm. Rektor, saya harus mempunyai alasan yang membuat saya yakin bahwa saya tidak sedang "jualan" apa yang saya pakai. Ahh tapi itu hanya pikiran iseng toh nyanyi saja fals :D Mendingan mikir Filsafat Manusia yang membuat sakit perut dan kepala pening atau mikir Kosmologi yang hanya untuk meringkas 4 lembar saja butuh waktu 2 hari (lemot yaa ?!)
 Mungkin lebih realistis kalo saya ganti bertanya, "mo, saya boleh buat album atau nulis buku nggak ?!" hehehehehhe

 -syukuri setiap talenta yang kita punya-

Kamis, 27 Maret 2014

Kamar ...

rewrite 28 Maret 2014

Saya menempati kamar ukuran 3x4. Satu meter lebih besar daripada kamar saya dulu ketika masih memilih untuk bekerja melupakan keinginan yang kemudian mampu membalikkan hidup saya hampir 180'. Kamar ini panas ketika matahari melotot memandang bumi sehingga saya menempel kertas coklat di setiap jendela. Tidak perlu bertanya kenapa harus coklat, karena jawabannya hanya akan membuat emosi jiwa..
oohh tetep pengen tahu sepertinya .. jadi gini, kamar saya nuansanya coklat biar matching sama karpet dan perabotan (tuh kan, emosi?! :D) Tetapi ada sisi penting dari salah satu jendela , kenapa? karena disana tidak tertempel kertas coklat tapi potongan X banner album rohani yang menunjukkan wajah saya yang terlihat bersih mempesona. Yapp benar, hasil editan fotografer dengan berpuasa dahulu sebelum mulai ngedit.. Beberapa orang yang melihat langsung mual dan lainnya emosi tingkat tinggi.
Warna yang mencolok berbeda adalah lukisan pada kanvas yang saya buat dengan susah payah. Lukisan itu berlatar biru dengan gambar utama ombak serta kapal kecil di tengahnya. Komentar yang saya dapat "ini gambar asap yang keluar dari lampu wasiatnya aladin ya? (hmmm baiklah.. )

Kamar yang akan saya tempati selama satu tahun ini biasanya terlihat rapi hanya beberapa jam setelah saya menatanya karena setelah itu seperti baru saja terjadi perang bharatayuda. Kalau dipikir-pikir, ada hal yang tetap sama dengan pemandangan kamar 3x3 saya dulu yaitu baju bergelantungan dan box cucian yang selalu penuh :)
Kata orang situasi kamar mencerminkan hati pemiliknya. Saya kadang mengomentari kamar teman - teman dengan,"kamarmu tu dirapikan biar hatimu juga 'rapi'". Dan sekarang saya yang harus merapikan kamar saya tetapi hati saya tetap rapi kok. Ini perkecualian !! hehehe
Lalu bagaimana dengan kamar anda?


-sambil menanti kumpul basis-
#seminaribanget :D

Rabu, 26 Maret 2014

"Me Time ... "

26 Maret 2014

Pernahkah anda berada dalam satu perkuliahan, di ruang yang sama tapi semuanya hidup dalam dunianya masing - masing (nihh saya sedang mengalaminya hehe). Ada yang bengong, mengerjakan tugas mata kuliah lain, cekikikan sampai ngupil, semuanya berlangsung dalam waktu yang sama. Bahkan yang semula ingin serius mengikuti perkuliahan pun akhirnya merasa harus memiliki solidaritas untuk ikut tenggelam dalam dunianya sendiri walaupun cuma sekedar garuk - garuk pantat.
Tenggelam dalam dunia sendiri kadang menjadi pilihan yang tepat saat apa yang ada diluar diri kita terasa tidak nyaman. Dalam dunia sendiri, kita bisa melayangkan angan kemanapun ingin. Kita bisa melewati batas ketidaknyamanan tanpa peduli apakah diluar kita nyaman dengan dunia kita. Kita mau merasa on atau off (hadeehhh saya masih saja repot dengan on dan off ini. sampai kapan?) itu urusan kita bukan urusan orang lain, tetapi sesimple itukah?
Pernahkah anda berpikir bahwa ada orang yang memperhatikan "kesendirian" anda? atau pernah jugakah anda berpikir  orang dapat "terganggu" dengan dunia anda? 
Saya mempunyai kebiasaan membuat "me time" untuk diri saya sendiri ketika merasa penat. Kebiasaan ini ada ketika dulu saya bekerja dan saya munculkan kembali saat ini. Saya bisa tiba - tiba pergi dari lingkungan dengan hanya menuliskan "no where place" di papan bepergian. Saya pikir baik - baik saja, tetapi ternyata apa yang menurut saya , urusan saya, mengganggu situasi. Tanpa saya sadari ada yang memperhatikan dunia saya ini.
Yapp mungkin kita saat ini juga sedang memperhatikan orang - orang yang sedang hidup dalam dunianya atau justru kitalah yang saat ini hidup dalam dunia kita sendiri. Dari yang saya rasakan, saya mempunyai pemahaman bahwa tidak salah kita mempunyai dunia sendiri tenggelam di dalamnya. Tapi sebaiknya memilih untuk tidak tenggelam karena kalau tenggelam akan berujung "kematian". Pilih saja untuk sekedar "berenang" karena kita masih sadar untuk melihat sekitar dan kemudian "mentas" daripada kedinginan. Sehingga setelah itu kita masih punya waktu untuk bersama - sama makan nasi goreng, rujakan, ngopi atau "kerokan" :)

-selamat sore dunia-

Sabtu, 22 Maret 2014

Kamu hebat ?!

23 Maret 2014

"Yapp dapat point 10 .."
1 menit kemudian .. *bengong.. :D

Sedikit kisah kuliah saya yang songong. Kalau sudah di "area" ini biasanya mindset orang langsung bilang "wah pinter-pinter mereka". Cuma sepertinya perkecualian untuk saya deh. Ehh tapi ya tidak apa-apa sih, sometimes perlu ada yang bodo diantara yang pinter biar seimbang (hahaha ngeles ).
Sebentar sodara, disini saya tidak mau bahas bodo pinter. Bahas yang lain saja daripada buka aib sendiri :p

Pernah nggak sih, anda merasa hebat "berasa dunia menjadi milik anda?" hati - hati lho ya..
Yang kadang terjadi kalau merasa mampu akan suatu hal tanpa sadar tutup mata, tutup telinga merasa yang diluar kita bukanlah apa - apa.
Perlu untuk kita membuka mata dan telinga lebar-lebar buat ngeliat dan mendengar betapa di luar kita banyak hal yang mungkin jauh lebih baik dari apa yang kita bisa.
Nggak mau kan dibilang jago kandang?
 Ngerasain nggak kalo ada orang yang kepalanya tiba - tiba membesar dada membusung dan wajahnya seperti pengen bilang "guweehhh nih yang paling OK?!" rasanya pengen ngambilin air buat cuci muka.  males kan ?! Padahal  tu orang kalau tidak sok hebat ada banyak hal yang bisa diperbaiki dan ditambah dalam kemampuannya sehingga menjadi semakin baik. Tapi kalau udah sok hebat ya sudah paling juga gitu-gitu saja.
Sebenarnya yang dibutuhkan adalah kerendahan hati untuk mau membuka diri pada sesuatu yang dapat mengembangkan diri. Sadar bahwa apa yang kita bisa juga bukan apa-apa tanpa orang lain. Sadar bahwa adakalanya kita perlu merasa tidak bisa. Saya sendiri kadang juga merasa hebat kok, padahal tidak punya kemampuan apa-apa *kasihan ya saya hehehhe...
Ingatkan  "diatas langit masih ada langit" ? kayaknya bisa menjadi pegangan supaya kita mau "nunduk" dan "nengok kanan kiri" supaya tahu perkembangan dan tidak nyemplung ke comberan. Nggak mau kan ikutan bengong gara - gara merasa puas dengan point 10 tapi kemudian teriak "Whaatt ada point 100 ?!"

Selamat hari minggu..


Kamis, 20 Maret 2014

selamat pagi Andy Noya..

21 Maret 2012

sudahkah anda mengucapkan selamat pagi untuk orang - orang di sekitar anda pagi ini ?

"halah yo ngopo?" hehehe ehh tapi penting lho, menurut saya. Kalau saya ni ya, kemampuan dan kemauan mengucapakan selamat pagi atau tersenyum di pagi hari menjadi tolak ukur bagaimana saya akan menjalani hari. Memilih bersemangat dan bahagia atau lemah lunglai tidak ada tenaga..

Baca - baca berita online (walo kebanyakan cuma liat judulnya di TL twitter :D) lumayan menyita mata. Mulai dari pencurian sampai rok sexy anak SMA di sebuah negara (ini ya sempet-sempetnya dibuat berita, dan saya juga sempet-sempetnya baca :p) melengkapi berita pagi ini. Dari semua berita yang saya liat (emang cuma diliat doang judulnya kok) ada satu berita yang membuat saya merasa harus membacanya. Berita ini tentang pembatalan taping acara Kick Andy dengan tamu SBY. Serunya lagi pembatalan ini dilakukan oleh Andi Noya, host acara tersebut karena tidak mau diatur - atur oleh pihak staff kepresidenan. Jadi ada beerapa pertanyaan yang minta diganti oleh staff kepresidenan.
Kenapa saya merasa bahwa ini menjadi berita yang seru bagi saya? karena keberanian dari Andi Noya yang berani untuk menunjukkan otoritasnya sebagai "pemilik" acara tersebut. Siapapun orang yang akan datang kalau dia tidak mau mengikuti rule yang ada ya bukan masalah kalau dibatalkan. Inilah yang dapat menjadi pembelajaran untuk kita. Kadang kita terlalu kompromi dengan situasi ataupun seseorang dengan berbagai alasan sehingga harus mengorbankan hak yang seharusnya bisa diperoleh. Tentu saja kadang kompromi memang dibutuhkan tapi inipun seharusnya juga menemukan win-win solution. 
Ahh tapi kadang untuk menumbuhkan rasa berani dengan situasi seperti ini yang sulit. Sibuk mikir untung rugi (ya eyaalah hehe), takut didepak dari kenyamanan atau apalah alasan yang lain yang membuat kita menerima untuk dibully situasi walaupun hati berteriak "hak guwehh mana neehh atau sumpahh pengen nenggak ni orang !" :D Tapi menurut saya tidak ada salahnya kalau sesekali kita berontak pada seseorang atau situasi asal apa yang membuat berontak itu mempunyai dasar tidak cuma sekedar gaya - gayaan, seperti orang kampanye pake motor, suaranya di geber-geber, tidak pake helm  giliran ditilang polisi nangis hehehee. "Berontak" tapi "ber otak" dan ditampilkan dengan cara yang manis (iki maksude piye jal ?!) sehingga orang atau situasi yang kita hadapi bisa tetap bisa terhandle dengan baik..
Yaa sudahlah tulisan saya semakin ngawur, tapi salut untuk Andy Noya tidak salah saya menjadi salah satu fansnya. cuma yang tidak saya suka adalah kalau Andy Noya plontos dan berkumis hasilnya keren, saya gundul dan berkumis hasilnya tidak keren sama sekali.. 

selamat hari jumat, selamat berpantang dan puasa..

Selasa, 18 Maret 2014

senyum

19 Maret 2014

Saya termasuk orang yang kadang repot dengan  perubahan wajah..
Bukan dari kenceng menjadi keriput atau dari hitam menjadi putih, tapi lebih pada perubahan raut majah..
kalau melihat orang yang saya kenal cerah ceria penuh warna tiba-tiba menjadi suram, kadang saya jadi mikir, apa gara-gara saya ya ?! 
mata adalah jendela hati, dan bagi saya, wajah adalah pintu hati..
maksudnya gini, raut wajah seseorang mempengaruhi orang lain untuk mendekat atau tidak bahkan sekedar menyapa atau tidak.

beberapa hari lalu tiba - tiba ada seorang teman yang raut wajahnya on off, dalam satu kesempatan bisa senyum atau tiba-tiba diam. Jadi bingungkan, mau ngikuti yang on apa yang off ? berasa listrik, kalau salah pencet trus korsleting , gimana coba. sampai semalam saya tanya "lu kenapa?" (maaf saya anak jakarta :D), dia menjawab "lagi pengen mangan uwong!" (maap dia anak jogja asli :D). tuh kan jadi bingung, mana ada sup kepala orang, oseng-oseng kelingking atau lodeh tungkai kaki. Jadi ya sudah, saya tinggal pergi saja daripada disuruh beliin :D , Karena saya adalah tipe kepo tingkat republik Indonesia, hal semacam itu membuat saya jadi tidak enak sendiri (salah saya sendiri yaakk ?!). semalam jadi kepikiran, tu orang kenapa ya, jangan - jangan sebangsa hewan buas .. (hahaha nggak ding, sori dude :D) Tapi tiba-tiba menjadi berubah ketika tadi dia sudah menjadi kembali seperti sedia kala, sudah tersenyum lagi..

Nah ternyata memang dalam hidup kita ada satu hal yang tidak perlu kita beli tapi bisa memberikan arti  tidak hanya untuk kita sendiri tapi juga orang lain. Hal itu adalah senyum. Sering kita lupa bahwa senyum adalah aset kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Saya sadar, saya juga sering lupa untuk tersenyum dan lebih memilih untuk bersungut - sungut padahal saya tahu pilihan saya itu justru membuat saya tidak nyaman. 
Memang ada kalanya kita memilih untuk tidak tersenyum tapi jangan sampai kehilangan senyum.. :)

terimakasih untuk anda semua yang sudah tersenyum kepada saya ..
KEEP SMILEEEEEE (langsung joget oplosan)

pun ahh, mau kuliah lagi... :D

Minggu, 16 Maret 2014

Mengintip..


17 Maret 2014

Entah mengapa, saya kok risih ya, dengan tag2an di FB yang sepertinya penuh dengan keriaan, lompat - lompat sambil bilang.. "Horeeee sekarang saya tahu siapa yang melihat profil FB saya !!" 
hesssdeeehhhh njuk ngopooohhh ??!!
Mungkin ketika, ada aplikasi (atau apalah namanya) yang bisa membuat orang melihat siapa yang melihat profil FB kita, kita jadi mikir ,"ahhh jadi pengen tau nii siapa yang kepoin saya !!". 
Yakiiinnn yang kepoin kita?
 Trus kalau jadi kita yang ngebet pengen tau siapa yang "sudah melihat" profil FB kita plus secara tidak langsung nyampah di FB orang karena secara tidak langsung tu program ngetag kemana-mana , siapa coba yang sebenarnya "kepo"?
Nyengir kan? Jadi malu kan?
Kalau menurut saya, sudah biarkan saja. Anggap kita punya fans beratss (harus pake's'). Biarin saja mantan cari-cari tahu tentang kita sekarang, mungkin dia baru nyesel senyesel nyeselnya udah putus :D atau ada orang yang pengen tau bagaimana kita, supaya bisa lebih deket (cieee ciee lumayan) , atau mungkin orang yang memusuhi kita, karena emosi jiwa sudah dimusuhi kok tetep saja keren. 

Yang pasti, setiap orang punya pilihan mau lihat profil orang lain atau nggak. Kita bisa milih mana yang membuat anda tenang, jangan sampai gara-gara melihat profil orang, jadi tumbuh jerawat segede bagong di muka. Sekarang mending update status trus tulis "baca - baca drechristianpos.blogspot.com yuukk" hahahah ngiklan ..

menuju jam 11 siang, saatnya makan rujak
Gbless

ketemu saya...

 17 Maret 2014

ini tulisan pertama di drechristianpos.blogspot.com
Riweuh juga proses kelahiran blog saya ini. Keterbatasan isi otak saya sepertinya yang menyebabkan  saya sedemian "lemot"nya kalau harus berhubungan dengan teknologi.
aisshhh ya sudahlah yang penting sekarang sudah ada area untuk saya menuliskan sesuatu, tentunya ala-ala saya. Entah itu enak dibaca sampai eneg bahkan alay (bahasa ini masih kan?), apa yang saya tulis nantinya semoga bisa menjadi tempat untuk anda yang ingin sekedar "membaca". jadi tidak perlu pake mikir.. enak jamanku to?! :D
selamat datang di drechristianpos.com Me and My Life ...

happy monday