Jumat, 28 Maret 2014

Idol


"Koe meh melu idol po ?" tanya Rm. Rektor disuatu pagi setelah saya mencuci (penting ya dijelaskan timingnya :D)
 "mboten mo... " Mungkin beliau lupa kalau batas umur saya untuk ikut acara itu sudah habis bertahun-tahun yang lalu hehehe..
  
Keikutsertaan Sr. Christina, di X Factor Italia menjadi pembicaraan beberapa orang di komunitas kami. Jujur saya nahan jangan sampai nangis terharu saat melihat performnya di Youtube (malulah baru banyak orang di ruang computer :)) Jawaban ketika ditanya kenapa mengikuti acara itu membuat saya salut atas "keberanian" si suster untuk menjadi peserta audisi. Kata Rama pembimbing tingkat kira-kira jawabannya gini ,"Saya diberi talenta oleh Tuhan dan sekarang talenta ini saya berikan." Bukan jawaban yang diplomatis tapi jawaban tulus dan rendah hati. Telenta yang Tuhan berikan padanya memang lebih dari cukup. Suaranya bagus dan tidak sekedar menunjukkan jubah yang dipakainya untuk mencari sensasi. 
  Bagi saya modal talenta yang dimiliki Sr. Christina menjadi permenungan bahwa bukan apa yang dipakai yang membuat orang respek tetapi kemampuan dibaliknya yang membuat apa yang "dipakainya" menjadi lebih mempunyai makna.
 Mungkin kalau saya tiba-tiba saja muncul di suatu acara semacam itu hanya akan dianggap sebagai follower atau parahnya ikut-ikutan , cari moment hahaha. Kalaupun saya menanggapi "tawaran" Rm. Rektor, saya harus mempunyai alasan yang membuat saya yakin bahwa saya tidak sedang "jualan" apa yang saya pakai. Ahh tapi itu hanya pikiran iseng toh nyanyi saja fals :D Mendingan mikir Filsafat Manusia yang membuat sakit perut dan kepala pening atau mikir Kosmologi yang hanya untuk meringkas 4 lembar saja butuh waktu 2 hari (lemot yaa ?!)
 Mungkin lebih realistis kalo saya ganti bertanya, "mo, saya boleh buat album atau nulis buku nggak ?!" hehehehehhe

 -syukuri setiap talenta yang kita punya-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar