Minggu, 11 Mei 2014

camar yang gelisah...

Ketika camar pulang tetapi tidak menemukan sarang
Teriakan begitu saja hilang
Lalu camar kembali pada penantian
dan penantian hanya berujung semu

Camar sejenak diam dalam sarang
Tapi kemudian sarang menghilang
Camar kembali dalam kebimbangan 
Lalu ia kembali pada waktu
yang akan membuat segalanya cepat berlalu... 
                                -ketika logika bertemu rasa-

Sejenak senja menatap dan berpaling
lalu waktu berputar pada masa
        saat sang jingga membiarkan rasa
camar bertanya, apakah semua itu nyata?
Tapi tidak ada kata yang tersampaikan
karena semesta tahu,
     Tidak ada jawaban yang perlu dikatakan






Jumat, 09 Mei 2014

silent is golden (?)


Yakin diam itu emas? Menurut saya, terkadang diam itu bukanlah emas sama sekali. Kadang lebih baik untuk mengeluarkan satu kata dari pada diam seribu bahasa. Memang diam menjadi salah satu jalan keluar untuk membuat situasi menjadi (menurut kita) nyaman. Tetapi sejauh masih mampu untuk berkata-kata , paling tidak menjelaskan sesuatu, dapat menjadi pilihan yang paling baik daripada tiba-tiba diam tanpa orang lain tau , "ini diam kenapa?'
Mau diam atau bicara itu adalah pilihan, namun yang hrus disadari bahwa tidak semua pilihan itu pas untuk orang lain. Bayangkan kalau tanpa tau kenapa, tiba-tiba kita didiamkan. Rasanya mau tanya, tapi kok yo rasanya tidak pas, wong haknya setiap orang  untuk diam. 
hehehee jadi bingung kan?! tapi ya sudah. jangan sedih ada satu hal yang kadang saya lakukan yaitu mewujudkan keinginannya. Kebahagiaan lho bisa mewujudkan keinginan orang lain. Maksudnya? Nah kalau orang itu mendiamkan kita kan berarti keinginannya adalah tidak berbicara dengan kita, jadi untuk mewujudkan keinginannya adalah ikutan diam. Nah lho, ini mah tidak menyelesaikan masalah tapi merubah "silent is golden" menjadi "silent is complicated"! :D

Have a nice week end
merindukan setiap teriakan di telinga... 

Minggu, 04 Mei 2014

when God made you..


dari tadi pagi lagu when God Made You , natalie grant ini sudah berkali-kali terdengar di telinga saya. dulu ketika masih nyanyi-nyanyi dipernikahan, lagu ini sering saya nyanyikan duet bersama Achi Pradipta. Menurut saya, lagu ini adalah pilihan yang tepat untuk mereka yang ingin mensyukuri cinta dan seseorang yang sudah dikirimkan Tuhan untuk mendampingi hidupnya.
"When God made You, must have been thingking about me... " kalimat dari refrein lagu ini mengingatkan saya pada sebuah kalimat ketika orang merasa menemukan pasangan yang tepat untuknya "aku sudah menemukan tulang rusukku.. ". disini diandaikan Tuhan mengambil tulang rusuk kita untuk seseorang yang akan mendampingi hidup kita. Kalau memang iya, berarti ada rusuk orang lain juga dong dalam tubuh kita heheheee..
any way, apapun itu, cinta adalah miracle yang kadang kita tidak tahu akan berujung seperti apa. apakah berujung indah seperti lagu ini atau berujung tidak jelas. Namun kalau berujung tidak jelas apakah berarti pilihan kita salah? mungkin! tapi bukankan setiap hal yang salah dapat diperbaiki dan kemudian bersama-sama merealisasikan membentuk cinta yang indah?
aaahh kenapa tiba-tiba saya menulis ini yaa... berasa baru siaran radio :D.
sebentar, jadi kepikiran... kalau misalnya saya memilih untuk selibat apakah berarti tulang rusuk saya tidak diambil yaaa... hehehee.. ya sudahlah, nikmati hidup karena cinta selalu ada dimana-mana.

-untuk teriakan yang masih terngiang-