Selasa, 15 April 2014

pulang...

aku mengajakmu pulang
melihat kembali kisah yang sudah
berpaling pada tautan waktu
membuka masa antara aku dan kamu

kita telah menyusuri jalan bersama
duduk menatap langit dengan jemari yang ada dalam genggaman

aku ingin membuatmu bahagia
namun kebahagian ada dalam pilihanmu
aku mengabaikan setiap bilur yang tertinggal
karena aku berharap kamu mengerti untuk apa bilur ini harus ada

aku selalu menatap wajahmu,
menemukan sorot matamu
walaupun kamu tidak tahu
kamu selalu ada dalam hatiku
walaupun kamu lupa akan aku

aku tidak hanya ingin ada dalam bahagiamu
tapi juga ada dalam sengsaramu

 dan aku ingin bertanya,
apakah sengsaraku menjadi sengsaramu?
lalu dalam sengsaramu

apakah kamu mau memanggulnya bersamaku?




                                                                                             -aku adalah AKU-
                                                                              selamat mempersiapkan tri hari suci
                                                                                ndalem slamet sugengan 12.50 wib

Minggu, 13 April 2014

terdiam..

kembali sunyi..
ketika penantian sudah tidak lagi menanyakan waktu
ketika teriakan tidak lagi terdengar

ada saat untuk berkata
ada saat untuk menanti
dan
ada saat untuk pergi ....



Senin, 07 April 2014

Masalah..

Siapa sih di dunia ini yang tidak mempunyai masalah, mulai dari yang berat misalnya kesulitan mengangkat meja, kulkas atau candi, dan masalah yang ringan seperti gimana caranya mengambil serat daging yang nyasar di gigi. Pas ketemu dengan masalah apalagi masalah berat menurut saya ada dua tipe orang. Yang pertama adalah tipe yang menyimpan permasalahannya, yang kedua membagi permasalahannya itu dengan orang lain. Tipe yang pertama sih, ya terserah deh, kita hanya bisa memperhatikan dari jauh, secara tidak langsung menemani dan membiarkan dia mempunyai keinginan untuk bercerita. Nah tipe yang kedua ini yang kadang menjadi luar biasa. Kenapa? karena saking terbukanya tidak hanya bercerita pada satu, dua, tiga orang tetapi semua orang diseluruh penjuru dunia seperti harus tahu permasalahannya. Pada awalnya permasalahan adalah hal yang berat bagi dirinya tapi berikutnya permasalahan seperti menjadi sebuah kebanggaan untuk diceritakan.
Saya sendiri kadang masuk dalam lingkaran tipe kedua ini (hadeeehhh). Ketika tersadar, permasalahan yang seharusnya "milik pribadi" menjadi "milik kita bersama" (kemudian muncul logo stasiun TV).
Masalah juga tidak segera diselesaikan tetapi justru dininabobokkan oleh masalah itu sendiri. Yang paling menyedihkan adalah ketika sebenarnya sudah tahu bagaimana menyelesaikannya tetapi demi mendapatkan perhatian banyak orang, masalah dibiarkan saja tidak segera diselesaikan. Ini  kalau sudah ketemu jalan keluarnya tetapi ada juga yang justru bingung karena terlalu banyak orang yang diajak bicara, masukan yang diterimapun semakin beragam.
hhmmm yang pasti bersykur kalau saat ini memiliki satu, dua orang yang dapat dipercaya untuk mendengarkan masalah-masalah kita. Sehingga kita tidak menjadi gila karena menyimpan masalah tetapi juga tidak tiba-tiba menjadi artis infotainment yang hobi menjelaskan masalah.

-menunggu jam kuliah selesai-